Thursday 29 September 2011

Galeri Foto Tuan Guru Ijai (Guru Zaini)

Download Galeri Foto Tuan Guru Ijai (Guru Zaini) Via Mediafire

Nah buat Semuanya yang nge-fans ma Guru zaini,Kemarin pas saya
browsing2 malah Dapet Galery Foto Tuan Guru Ijai....
Buat Yang belum tau siapa itu Guru Ijai Bisa Baca Artikelnya Di Sini
dan yang dah akrab sama Guru zaini Bisa Download Galery Foto Guru Zaini Via Mediafire....

Yang Berminat Langsung Download Aja Di Biwah ini:



Di bawah Ini Adalah Sebaian Galery Fotonya

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)



Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)

Tuan Guru Ijai ( Guru Zaini)









Buat Yang Udah Download Jangan Lupa Kasih Komentar Ya......
Amal Kat kata Gitu!!!!
wkwkwkwk....



Wednesday 28 September 2011

cara mendapatkan domain .com .net. org gratis tis!!!!

sebenarnya di internet suda banyak yang postng gimana cara
mendapatkan domain .com gratis, namun kali ini saya akan sedikit berbagi pengalaman
mengenai bagaimana cara endapatkan domain .com garatis di internet
di antara banyak website yang menyediakan domain gratis website yang pernah saya kunjungi dan telah memberikan domain gratis adalah

lankah lanklahnya adalah  sebagai berikut!

Blog Mayada
2. nomor  1  choose your free  gift, pilih berapa domain yang anda inginkan
ONE  FREE DOMAIN: anda akan mendapatkan 1 domai n setelah mendapat  9 orang  yang  mendaftar berdasarkan id anda
TWO FREE DOMAIN :anda akan mendapatkan 1 domai n setelah mendapat  16 orang  yang  mendaftar berdasarkan id anda
pilih salah satu

3. nomor 2 isikan email dan password sesuai dengan keinginan anda,centang  I agree to the Terms of Service lalu klik register.
 Jika berhasil maka akan uncul tampilan seperti dibawah


Blog Mayada



4. Nomor 3, isikan biodata yang valid lalu klik register!
5.jika udah berhasil langkah berikutnya yang harus anda laukan adalah mencari orang agar mendaftar di http://www.FreePremiumDomain.com  
berdasarkan Id Anda :
Cntoh : http://www.FreePremiumDomain.com/?r=419375
Nah setelah Anda Mendapatkan Pengikut Maka Anda Langsung Mendapat Domain Premium Gratis

Monday 12 September 2011

KI AGENG NGABDURAHMAN SELA (KI AGENG SELA)

Ki Ageng Ngabdurrahman Sela atau yang terkenal dengan nama Ki Ageng Selo hidup sezaman dengan wali songo. Makamnya terletak di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo + 10 km sebelah timur kota Purwodadi. Sebagai obyek wisata spiritual, makam Ki Ageng Selo selalu ramai dikunjungi para peziarah. Sebutan “ Sela “ mungkin berkaitan dengan adanya “ bukit berapi yang berlumpur, sumber - sumber garam dan api abadi yang keluar dari dalam bumi yang banyak terdapat di daerah Purwodadi atau Grobogan tersebut. Ki Ageng Selo dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai cikal bakal yang menurunkan raja-raja di Tanah Jawa, seperti raja Mataram, Surakarta dan Yogyakarta hingga saat ini. Ki Ageng Sela, menurut cerita dalam babad tanah Jawa (Meinama, 1905; Al - thoff, 1941), adalah keturunan Majapahit. Raja Majapahit, Prabu Brawijaya terakhir beristri putri Wandan kuning. Dari putri ini lahir seorang anak laki - laki yang dinamakan Bondan Kejawan. Karena menurut ramalan ahli nujum anak ini akan membunuh ayahnya, maka Bondan Kejawan dititipkan kepada juru sabin raja bernama Ki Buyut Masharar. Setelah dewasa, Bondan Kejawan diberikan kepada Ki Ageng Tarub untuk menimba ilmu agama Islam dan ilmu kesaktian. Oleh Ki Ageng Tarub, namanya diubah menjadi Lembu Peteng. Bondan Kejawan atau Lembu Peteng dinikahkan dengan putri Ki Ageng Tarub yang bernama Dewi Nawangsih, dari ibu Bidadari Dewi Nawang Wulan. Ki Ageng Tarub atau Kidang Telangkas tidak lama meninggal dunia, dan Lembu Peteng menggantikan kedudukan mertuanya, dengan nama Ki Ageng Tarub II. Dari perkawinan antara Lembu Peteng dengan Nawangsih melahirkan anak Ki Getas Pendowo dan seorang putri yang menikah dengan Ki Ageng Ngerang. Ki Ageng Getas Pandowo berputra tujuh, diantaranya adalah Ki Ageng Sela. Ki Ageng Sela terkenal sebagai orang yang sangat zuhud, dermawan dan banyak tirakat. Beliau sering bertapa dihutan, gua, dan gunung. Disamping itu beliau juga bertani menggarap sawah. Hasil sawahnya dibagi - bagikan kepada tetangganya yang membutuhkan agar hidup mereka berkecukupan, Ki Ageng Sela juga mendirikan Madrasah, untuk mendidik masyarakat agar paham dan taat beragama. Muridnya banyak berdatangan dari berbagai penjuru daerah. Salah satu muridnya adalah Mas Karebet calon Sultan Pajang Hadiwijaya. Dalam bertapa, Ki Ageng selalu memohon kepada Allah Swt, agar dikaruniai keturunan yang akan menjadi raja besar yang menguasai seluruh Jawa. Ki Ageng Selo termasuk auliya' yang mempunyai banyak keramat. Diantara keramat beliau adalah," ketika Sultan Demak , Sultan Trenggana masih hidup. Pada suatu hari Ki Ageng Sela pergi ke sawah. Hari itu langit diliputi awan yang sangat gelap. Tidak lama kemudian hujan lebat turun, petir menyambar-nyambar. Tetapi Ki Ageng Sela tetap saja menyangkul tanpa memperdulikan hujan dan bahayanya. Baru sebentar Ki Ageng Selo mencangkul, datanglah “petir “ menyambar-nyambar Ki Ageng Selo, berwujud seorang kakek. Kakek itu cepat ditangkap, kemudian diikat disebuah pohon, dan Ki Ageng selo meneruskan mencangkul sawah. Setelah cukup, dia pulang dan “petir “ itu dibawa pulang dan dihaturkan kepada Sultan Trenggono. Oleh Sultan Trenggono “petir “ itu ditaruh didalam jeruji besi yang kuat dan ditaruh ditengah alun - alun. Banyak orang yang berdatangan untuk melihat ujud “petir “ itu. Ketika itu datanglah seorang nenek dengan membawa air kendi. Air itu diberikan kepada kakek “petir“ dan diminumnya. Setelah minum terdengarlah suara yang menggelegar memekakkan telinga. Bersamaan dengan itu lenyaplah kakek dan nenek “ petir" tersebut, sedang jeruji besi tempat mengurung kakek petir hancur berantakan. Ki Ageng Sela mempunyai istri yang bernama Nyai Bicak dan mempunyai putra tujuh orang yaitu : Nyai Ageng Lurung Tengah, Nyai Ageng Saba (Wanasaba), Nyai Ageng Basri, Nyai Ageng Jati, Nyai Ageng Patanen, Nyai Ageng Pakis Dadu, dan bungsunya putra laki - laki bernama Kyai Ageng Enis. Kyai Ageng Enis berputra Kyai Ageng Pamanahan yang menikah dengan putri sulung Kyai Ageng Saba, dan melahirkan Mas Ngabehi Loring Pasar atau Sutawijaya, pendiri Kerajaan Mataram. Adik Nyai Ageng Pamanahan bernama Ki Juru Martani. Ki Ageng Enis juga mengambil anak angkat bernama Ki Panjawi. Mereka bertiga dipersaudarakan dan bersama - sama berguru kepada Sunan Kalijaga bersama dengan Sultan Pajang Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Atas kehendak Sultan Pajang, Ki Ageng Enis diminta bertempat tinggal didusun lawiyan, maka kemudian terkenal dengan sebutan Ki Ageng Lawiyan. Ketika dia meninggal juga dimakamkan di desa Lawiyan. ( M. Atmodarminto, 1955 : 1222 ). Karena para raja –raja Surakarta dan Yogyakarta mengetahui dan paham bahwa Ki Ageng Sela adalah nenek moyangnya, maka zairah ke makam Ki Ageng Sela sampai sekarang masih ditradisikan oleh raja - raja Surakarta dan Yogyakarta tersebut. Biasanya sebelum Grebeg Mulud, utusan dari Surakarta datang ke makam Ki Ageng Sela untuk mengambil api abadi yang selalu menyala didalam makam tersebut. Begitu pula tradisi yang dilakukan oleh raja - raja Yogyakarta Api dari Sela dianggap mempunyai banyak keramat. Bahkan dikatakan bahwa dahulu pengambilan api dilakukan dengan memakai arak - arakan, agar setiap pangeran juga dapat mengambil api itu dan dinyalakan di rumah masing - masing. Menurut Shrieke ( II : 53), api sela itu sesungguhnya mencerminkan “asas kekuasaan bersinar “. Bahkan data - data dari sumber babad mengatakan bahkan kekuasaan sinar itu merupakan lambang kekuasaan raja - raja didunia. Lahirnya Rasulullah Saw bersamaan dengan datangnya sinar yang mampu memadamkan sinar api pemujaan di negara Persia. Bayi Ken Arok bersinar, pusat Ken Dedes bersinar; perpindahan kekuasaan dari Majapahit ke Demak diwujudkan karena adanya perpindahan sinar; adanya wahyu kraton juga diwujudkan dalam bentuk sinar cemerlang. Dari pandangan tersebut, api sela mungkin untuk bukti penguat bahwa di desa Sela terdapat pusat Kerajaan Medang Kamulan yang tetap misterius itu. Di Daerah itu Reffles masih menemukan sisa - sisa bekas kraton tua ( Reffles, 1817 : 5 ). Peninggalan itu terdapat di daerah distrik Wirasaba yang berupa bangunan Sitihinggil. Peninggalan lain terdapat di daerah Purwodadi. (Bq, dari berbagi sumber)

Sunday 11 September 2011

KH Muntaha al-Hafiz bin Asy`ari bin `Abdul Rahim bin Muntaha bin Muhammad

KH Muntaha al-Hafiz bin Asy`ari bin `Abdul Rahim bin Muntaha bin Muhammad|Blogmayada.blogspot.comPecinta Al Qur’an Sepanjang Hayat
KH Muntaha al-Hafiz bin Asy`ari bin `Abdul Rahim bin Muntaha bin Muhammad adalah pengasuh dan penerus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran al-Asy`ariyyah. Beliau dilahirkan pada 9 Julai 1912 di desa Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Beliau memulakan pengajian formal agamanya di Darul Maarif, Banjarnegara di bawah asuhan Syaikh Muhammad Fadhlullah as-Suhaimi yang masih terhitung kerabatnya. Setelah tamat di Darul Maarif, beliau meneruskan mondok di Pesantren Tahfidzul Quran Kaliwungu, Kendal di bawah asuhan K.H. Utsman sehingga berhasil menghafal al-Quran ketika berusia 16 tahun. Setelah itu, beliau mendalami ilmu qiraah di Pesantren Krapyak dengan Kiyai Munawwir. Ilmu hadits, fiqh dan tafsir didalaminya di Pesantren Termas, Pacitan di bawah asuhan Kiyai Dimyathi.

Dalam perjuangan mendapatkan kemerdekaan negara Indonesia, KH Muntaha tidak ketinggalan berjuang menjadi komandan BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang bertempur dengan penjajah Belanda di Palangan Ambarawa. Kiyai Muntaha juga terkenal sebagai seorang ulama multidimensi yang mempunyai berbagai idea yang cemerlang. Dalam dunia pendidikan KH Muntaha al-Hafiz merupakan teladan karena keberhasilannya mengembangkan pendidikan di bawah naungan Yayasan al-Asy'ariyyah. Yayasan tersebut saat ini menaungi berbagai tangga pendidikan, antara lain, Taman Kanak-kanak (TK) Hj. Maryam, Madrasah Diniyah Wustho, Madrasah Diniyah `Ulya, Sekolah Madrasah Salafiyah al-Asy'ariyyah, Tahfidzul Qur'an, SMP Takhasus Al-Quran, SMU Takhasus al-Quran, SMK Takhasus al-Quran, Universitas Sains al-Quran (UNSIQ), khusus untuk Perguruan Tinggi UNSIQ ini di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ilmu-Ilmu al-Quran (YPIIQ). Selain mengatur soal pendidikan, beliau turut aktif menjalankan dakwah bahkan beliaulah yang membentuk Korps Dakwah Santri (KODASA). Korps ini merupakan wadah bagi aktiviti santri Pondok Pesantren Al-Asy'ariyyah dalam menyiarkan Islam, baik yang diperuntukkan bagi kalangan santri (sesama santri) dalam rangka meningkatkan kualiti diri, maupun kepada masyarakat banyak.

Dalam perjuangan memasyarakatkan al-Quran, KH Muntaha telah mendirikan Yayasan Himpunan Penghafal al-Quran sebagai wadah untuk menghimpunkan para hafiz dan hafizah. Kepada murid-muridnya, beliau anjurkan agar mengkhatam al-Quran seminggu sekali. Selain menghafal al-Quran, beliau turut mengarang sebuah tafsir al-Quran diberi jodol "Tafsir al-Munthaha".

KH Muntaha al-Hafiz menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Rabu, 29 Disember 2004 dalam usia kira-kira 92 tahun. Mudah-mudahan rahmat Allah sentiasa dilimpahkan ke atas beliau, guru-guru beliau dan muslimin dan muslimat sekaliannya.........al-Fatihah.

Cinta Sayyidina Ali dan Fatimah Azzahra

Cinta Sayyidina Ali dan Fatimah Azzahra |Blogmayada.blogspot.comAda rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh mempesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.

Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah.

Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.

Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.

’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.

’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”

Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam.

Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah lelaki pemberani.

Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha.

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.

Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ””Aku?”, tanyanya tak yakin.”Ya. Engkau wahai saudaraku!””Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?””Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?””Entahlah..””Apa maksudmu?””Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!””Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.

’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu.”

Kemudian Nabi saw bersabda: “ Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut.”

Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:“ Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak.”

Gus Miek Bertemu KH. Mubasyir Mundzir


Bias dikatakan bahwa KH. Munbasyir Mundzir adalah orang nomor satu yang berdiri di belakang Gus Miek. Ia tokoh yang tak pernah meragukan kebenaran langkah Gus Miek, membela Gus Miek ketika orang tua Gus Miek sendiri masih meragukannya, dan selalu mendukung perjuangan Gus Miek apa pun bentuknya. Di samping itu, ia juga tokoh yang menjadi saksi hidup Jam’iyah Lailiyah dan Dzikrul Ghofilin.
Suatu ketika, KH. Djazuli yang telah mengenal KH. Mundzir sebagai seorang yang alim dan luas pandangannya serta termasyhur sebagai seorang wali yang memiliki kemampuan melihat tanda-tanda kelahiran wali kemudian bertanya kepada KH. Mundzir: “Kiai, bagaimana dengan anak saya itu?”
“Yang mana, Kiai?” KH. Mundzir balik bertanya.
“Amiek itu lho, Kiai,” jawab KH. Djazuli.
“Oh itu, biarkan. Barkan saja dia. Tinggi, tinggi derajatnya nanti,” KH. Mundzir menjawab dengan serius.
Di luar pengajiannya, Gus Miek bersama KH. Mubasyir Mundzir aktif di Bandar untuk membantu perjuangan Wahidiyah milik KH. Abdul Madjid. Ketiga kiai ini saat itu terkenal sebagai trio auliya Kediri yang sangat akrab dan saling membantu satu sama lain. Mereka sering mengadakan pertemuan untuk membahas berbagai permasalahan umat. Ketika KH. Abdul Madjid mendapatkan penentangan yang luar biasa dari KH. Mahrus Ali, KH. Mundzir dan Gus Miek selalu membela dan mendukung perjuangannya. Dalam setiap acara pertemuan, baik yang hanya terdiri dari beberapa orang maupun ratusan orang, Gus Miek selalu mendapatkan bagian memimpin doa, sementara yang lain mengamini.
Seiring dengan berjalannya waktu, KH. Mubasyir Mundzir dan Gus Miek merasa bahwa perjuangan KH. Abdul Madjid dengan Wahidiyahnya telah bias berjalan tanpa bantuan dan dukungan keduanya lagi. Keduanya merasa bahwa sudah waktunya untuk menentukan wilayah perjuangan masing-masing. Dalam perbincangannya dengan Gus Miek, akhirnya KH. Mubasyir Mundzir berniat mendirikan pondok pesantren sendiri di Bandar, Kediri, sementara Gus Miek masih mencari tempat dan waktu yang cocok untuk memulai.
Di samping alasan di atas, hal yang paling mendasar yang menjadi alas an pecahnya trio wali dalam tataran wilayah perjuangan itu disebabkan munculnya ketidaksepahaman antara kubu KH. Abdul Madjid dengan kubu KH. Mubasyir Mundzir dan Gus Miek. Perlu dicatat bahwa ketidaksepahaman ini hanya sebatas pada “metode perjuangan dan sasaran perjuangan” dan tidak sampai pada permusuhan pribadi. Hal ini terlihat dari hubungan di antara kedua kubu itu masih tetap terjalin di mana KH. Abdul Madjid masih sering menghadiri kegiatan yang diadakan Gus Miek. Sementara KH. Mubasyir Mundzir dengan Gus Miek telah sedemikian mesra seperti kakak dan adik.
Amar dan Katsir Siroj pernah menemani Gus Miek ke Setonogedong. Keduanya duduk-duduk di serambi masjid, sedang Gus Miek berada di rumah mertunaya. Tiba-tiba KH. Mubasyr Mundzir datang menemui keduanya.
“Ini anak ploso ya? Masya Allah, Gus Miek itu jadzab seumur hidup. Gus MIek, kalau menyuruh tidak shalat, kamu tetap shalat. Itu nanti yang akan dihisab. Gus Miek itu kalau menjalankan shalat, justru tidak sah sebab Gus Miek gila kepada Allah. Kamu kalau diajak ke tempat orang nakal, jangan ikut menjadi nakal. Sebab Gus Miek di tempat orang nakal itu yang terlihat hanya Allah,” kata KH. Mubasyir Mundzir.
Amar dan Katsir Siroj hanya terdiam. KH. Mubsyir Mundzir pun kemudian berlalu. Tidak lama kemudian, amar hanya tersenyum-senyum karena ia yang paling sering diajak ke tempat orang nakal. Berbeda dengan Katsir Siroj yang belum pernah diajak ke tempat seperti itu.

Wednesday 7 September 2011

Kumpulan Qasidah (Shalawat) Majelis Nurul Mustofa

Kumpulan Qasidah (Shalawat) Majelis Nurul Mustofa | Blogmayada.blogspot.com
01. Habib Hasan - Ya Sayyidi Ya Rasulullah.mp3
02. Habib Hasan - Aqidatul Awam (Live).mp3
03. Habib Hasan - Farobbunal Maulah.mp3
04. Habib Hasan - Shalawat Majelis Old.mp3
05. Habib Hasan - Shalawat Majelis New.mp3
06. Habib Hasan - Majlis Nurul Musthofa (Live).mp3
07. Habib Hasan - Ya Robbama (Live).mp3
08. Habib Hasan - Ya Habibana.mp3
09. Habib Hasan - Ya Habibirrosul.mp3
10. Habib Hasan - Ya habibirosul (Live).MP3
11. Habib Hasan - Shalatullah Salamullah.mp3
12. Habib Hasan - Qul Ya Adzim (Live).mp3
13. Habib Hasan - Robbi Sholli Da'iman.mp3
14. Habib Hasan - Robbi Sholi Daiman (Live).mp3
15. Habib Hasan - Yaa Sayyidi (Live).mp3
16. Habib Hasan - Habibullah.mp3
17. Habib Hasan - Farobbunal Maula.mp3
18. Habib Hasan - Allah Allah Khaliquna.mp3
19. Habib Hasan - mahalul Qiyam - Asraqal.mp3
20. Habib hasan - Marhaban Ya ramadhan (Live).mp3
21. Habib Hasan - Allahuma Sholli (Live).mp3
22. Habib Hasan - Sholatullah (Live).mp3
23. Habib Hasan - Sholatullah 'Alaa Thohal Yamani.mp3
24. Habib Hasan - Sholawatullah Taghsya.mp3
25. Habib Hasan - Muhammadun AsyrofuN.mp3
26. Habib Hasan - Majlis Nurul Musthofa 2.mp3
27. Habib Hasan - Yabadrotim (Live).MP3
28. Habib Hasan - Yaa Thoybah (Live).mp3
29. Habib Hasan - Allahu Allah (Live).mp3
30. Habib Hasan - Ya Habibana Abdurrahman Seggaf.mp3
31. Habib Hasan - Waktusyahr (Live).mp3
32. Habib Hasan - Huwannur.mp3
33. Habib hasan - Ya Robbana.MP3
34. Habib Hasan - Ya robbi (Rowi).mp3
35. Habib Hasan - Sholatullah (Rowi).mp3
36. Habib Hasan - Fiquraidoh (Rowi).mp3
37. Habib Hasan - Syairilla Yaa ramadhan(Live).mp3
38. Habib Hasan - Ya Rasulullah Nurul Jamil.mp3
39. Habib Hasan - Hadrah (Rowi).mp3
40. Habib Hasan - Robbi Fajalna (Live).mp3
41. Habib Hasan - Ya Habibana Anis (Live).MP3
42. Habib Hasan - Ya Habiibi Ya Muhammad.mp3
43. Habib Hasan - Sayyidil Faqqihil Muqaddam.mp3
44. Habib Hasan - Alfa sholallah.mp3
45. Habib Hasan - Sholatulloh nurul musthofa.mp3
46. Habib Hasan - Ya Robbama (Live 2).MP3
47. Habib Hasan - Ya Robbama 2 (Live 3).MP3
48. Habib Hasan - Ya Rosululloh (Live).MP3
49. Habib Hasan - Allah Allah.mp3
50. Muqodimah Habib Hasan - abdullah Nurul musthofa.mp3

Kumpulan Qasidah Majelis Rasulullah SAW

Kumpulan Qasidah Majelis Rasulullah SAW|Blogmayada.blogspot.com



1.Majelis Rasulullah SAW – Allahu Anallah

2.Majelis Rasulullah SAW – Allahu Rabbi ( New )

3.Majelis Rasulullah SAW – Allahu Robbi ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Allahumma Sholli ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Assaalamu’alaik

Majelis Rasulullah SAW – Assalamu’alaik ( New Version )

Majelis Rasulullah SAW – Fii Hawa

Majelis Rasulullah SAW – Liqod Bihi Waliqo ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Mahal Qiyam

Majelis Rasulullah SAW – Muhammadun & Yaartah Qalby ( New )



Majelis Rasulullah SAW – Muhammadun

Majelis Rasulullah SAW – Mushohabturrijal ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Rodhina Ya bani Zahra

Majelis Rasulullah SAW – Shalawat Badar ( New )

Majelis Rasulullah SAW – SholatuTaghsya

Majelis Rasulullah SAW – Shollu ala Nurri Ahmad

Majelis Rasulullah SAW – Sholuala Nuriiy Ahmad 1

Majelis Rasulullah SAW – SholuaLa Nuriy Ahmad 2

Majelis Rasulullah SAW – Sofadli ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Waqtu sahar

Majelis Rasulullah SAW – Waqtu Syahar ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Ya Ahla Baitinnabi ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Ya Rasulullah Salamun ‘alaik ( New Full Version )

Majelis Rasulullah SAW – Ya Rasulullah Salamun ‘alaik ( New Version )

Majelis Rasulullah SAW – Yaa Abazzahro

Majelis Rasulullah SAW – Yaa Arhama Rahimin ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Yaa Arhamarohimin 1 ( New )

Majelis Rasulullah SAW – Yaa ArhamarRohimin

Majelis Rasulullah SAW – Yaa Dzakirin

Majelis Rasulullah SAW – Yaa Rabbama

Majelis Rasulullah SAW – Yaa Sayidi

Majelis Rasulullah SAW – Yaartah Qalby ( New Full Version )

Majelis Rasulullah SAW – Yarotah Qolby ( New )

Tuesday 6 September 2011

Karomah Habib Munzir Al Musawa

Karomah Habib Munzir Al Musawa|BlogMayada.blogspot.com

Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa
Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com. Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.
Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..
pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)
lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,
bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..
maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..
beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .
bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum
ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..
ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..
betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..
ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)
demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!
kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..
demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..
demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..
maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,
demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..
Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com

Murotal Qur'an Hasan bin 'Abdullah Al 'Awad

NONAMA SURATDOWNLOAD
1Ayat Kursi.mp3Download
2Surah Al-Baqarah ayat 284-286.mp3Download
3Surah Al-Hasyr.mp3Download
4Surah Yaasin.mp3Download
5Surah Fushshilat.mp3Download
6Surat Al-Maidah.MP3Download
7Surah Adz-Dzariyat.MP3Download
8Surah Al-Ahqaf.MP3Download
9Surah Al-Hadid 1-15.MP3Download
10Surah Al-Qiyamh.MP3Download
11Surah Az-Zumar.MP3Download
12Surah Qaaf,16-35.MP3Download
13Surah An-Nazi'at.mp3Download
14Surah 'Abasa.mp3Download
15Surah Adh-Dhuha.mp3Download
16Surah Al-Fil-An-Naas.mp3Download
17Surah Al-Fil.mp3Download
18Surah Quraisy.mp3Download
19Surah Al-Ma'un.mp3Download
20Surah Al-Kautsar.mp3Download
21Surah Al-Kafirun.mp3Download
22Surah An-Nashr.mp3Download
23Surah Al-Lahab.mp3Download
24Surah Al-Ikhlash.mp3Download
25Surah Al-Falaq.mp3Download
26Surah An-Nas.mp3Download

الشيخ مشاري بن راشدالعفاسي العفاسي Murottal

download Mp3 Alqur'an By : الشيخ مشاري بن راشد العفاسي

 

Listen Stream
Save
Listen Stream
Save
 001 - Surah Al-Fâtihah Download  058 - Surah Al-Mujâdilah Download
 002 - Surah Al-Baqarah Download  059 - Surah Al-Hashr Download
 003 - Surah Âl-`Imrân Download  060 - Surah Al-Mumtahanah Download
 004 - Surah An-Nisâ Download  061 - Surah As-Saff Download
 005 - Surah Al-Mâidah Download  062 - Surah Al-Jumuah Download
 006 - Surah Al-Anâm Download  063 - Surah Al-Munâfiqûn Download
 007 - Surah Al-Arâf Download  064 - Surah At-Taghâbun Download
 008 - Surah Al-Anfâl Download  065 - Surah At-Talâq Download
 009 - Surah At-Tawbah Download  066 - Surah At-Tahrîm Download
 010 - Surah Yûnus Download  067 - Surah Al-Mulk Download
 011 - Surah Hûd Download  068 - Surah Al-Qalam Download
 012 - Surah Yûsuf Download  069 - Surah Al-Hâqqah Download
 013 - Surah Ar-Rad Download  070 - Surah Al-Maârij Download
 014 - Surah Ibrâhîm Download  071 - Surah Nûh Download
 015 - Surah Al-Hijr Download  072 - Surah Al-Jinn Download
 016 - Surah An-Nahl Download  073 - Surah Al-Muzzammil Download
 017 - Surah Al-Isrâ Download  074 - Surah Al-Muddaththir Download
 018 - Surah Al-Kahf Download  075 - Surah Al-Qiyâmah Download
 019 - Surah Maryam Download  076 - Surah Al-Insân Download
 020 - Surah Tâ-Hâ Download  077 - Surah Al-Mursalât Download
 021 - Surah Al-Anbiyâ Download  078 - Surah An-Naba Download
 022 - Surah Al-Hajj Download  079 - Surah An-Nâzi`ât Download
 023 - Surah Al-Muminûn Download  080 - Surah Abasa Download
 024 - Surah An-Nûr Download  081 - Surah At-Takwîr Download
 025 - Surah Al-Furqân Download  082 - Surah Al-Infitâr Download
 026 - Surah Ash-Shuarâ Download  083 - Surah Al-Mutaffifîn Download
 027 - Surah An-Naml Download  084 - Surah Al-Inshiqâq Download
 028 - Surah Al-Qasas Download  085 - Surah Al-Burûj Download
 029 - Surah Al-Ankabût Download  086 - Surah At-Târiq Download
 030 - Surah Ar-Rûm Download  087 - Surah Al-Alâ Download
 031 - Surah Luqmân Download  088 - Surah Al-Ghâshiyah Download
 032 - Surah As-Sajdah Download  089 - Surah Al-Fajr Download
 033 - Surah Al-Ahzâb Download  090 - Surah Al-Balad Download
 034 - Surah Sabâ Download  091 - Surah Ash-Shams Download
 035 - Surah Fâtir Download  092 - Surah Al-Layl Download
 036 - Surah Yâ-Sîn Download  093 - Surah Ad-Duhâ Download
 037 - Surah As-Sâfât Download  094 - Surah Ash-Sharh Download
 038 - Surah Sâd Download  095 - Surah At-Tîn Download
 039 - Surah Az-Zumar Download  096 - Surah Al-Alaq Download
 040 - Surah Ghâfir Download  097 - Surah Al-Qadr Download
 041 - Surah Fussilat Download  098 - Surah Al-Bayyinah Download
 042 - Surah Ash-Shûrâ Download  099 - Surah Az-Zalzalah Download
 043 - Surah Az-Zukhruf Download  100 - Surah Al-`Âdiyât Download
 044 - Surah Ad-Dukhân Download  101 - Surah Al-Qâriah Download
 045 - Surah Al-Jâthiyah Download  102 - Surah At-Takâthur Download
 046 - Surah Al-Ahqâf Download  103 - Surah Al-Asr Download
 047 - Surah Muhammad Download  104 - Surah Al-Humazah Download
 048 - Surah Al-Fath Download  105 - Surah Al-Fîl Download
 049 - Surah Al-Hujurât Download  106 - Surah Quraysh Download
 050 - Surah Qâf Download  107 - Surah Al-Mâûn Download
 051 - Surah Ad-Dhâriyât Download  108 - Surah Al-Kawthar Download
 052 - Surah At-Tûr Download  109 - Surah Al-Kâfirûn Download
 053 - Surah An-Najm Download  110 - Surah An-Nasr Download
 054 - Surah Al-Qamar Download  111 - Surah Al-Masad Download
 055 - Surah Ar-Rahmân Download  112 - Surah Al-Ikhlâs Download
 056 - Surah Al-Wâqiah Download  113 - Surah Al-Falaq Download
 057 - Surah Al-Hadîd Download  114 - Surah An-Nâs Download